Rabu, 26 November 2008

Sabar itu tak ada batasnya..

Jam 12.30 gua baru keluar dari poliklinik THT. kasus hari ini susah. gua merasa, udah memeriksanya dengan teliti tetapi masih aja ada yang terlewat..

Pasien laki-laki, 14 tahun datang dengan keluhan sulit bernapas melalui hidung sejak 7 bulan yang lalu. jreng jrenggg!!!! yang ada di pikiran gua sekarang adalah apapun yang bisa menyebabkan sumbatan hidung:polip,tumor sinonasal, tumor hidung, rinitis alergi, rinitis vasomotor.

lanjutan, sejak 7 bulan itu, pasien mengeluh hidung tersumbat dan keluar cairan terus dari hidung. warna cairan putih dan kental. pasien tersebut juga mengeluh sering mimisan sampai 2x/hari. hohoho... makin aja gua mikir ini adalah carcinoma. mimisan dicoba diobati dengan daun sirih dan pengobatan tradisional lainnya, akhirnya dibawa ke RS.X dan pasien didiagnosis polip dan sinusitis, kemudian dirujuk ke RSCM karena alat yang tidak memadai di sana. dari rumah sakit tersebut diberi obat dan mimisan sembuh. sebelum mimisan, tidak ada riwayat trauma, tidak ada riwayat penyakit kelainan darah di keluarga. akhirnya makin kuat dugaan gua bahwa ini adalah ca.

sejak 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh pipi kiri membesar, nyeri dibagian sinus maksila kanan dan kiri. kemudian pembesaran tersebut diikuti pembesaran kepala sebelah kiri. Ya Allah.. dalam hati gua mulai berkata bahwa betapa sabar ibu yang menemani anak yang baru mulai remaja ini. Keluhan ini tidak diobati secara medis tapi secara tradisional dengan pijat kepala gitu.. katanya sih, banyak cairan yang keluar. dan katanya benjolan semakin mengecil. namun mata kiri proptosis (penonjolan mata ke luar karena ada masa di belakang bola mata) dan lagoftalmus (kelopak mata yang tidak bisa menutup sehingga mata terpajan dengan lingkungan luar. begitu gua periksa visus... hhmmm... OD : NLP, OS: 1/300 proyeksi salah. begitu terlambatnya anak ini dibawa untuk berobat.

sampai sekarang, pasien mengeluh hidung masih tersumbat. penciuman terganggu karena hanyan bisa membau nanah yang dirasa ada di hidungnya. sejak 1 bulan terakhir pasien mengeluh juga adanya tinitus tidak kontinyu, nada tinggi yang terutama muncul saat kelelahan. pusing berputar subjektif. mual (-), muntah (-). pendengaran telinga kiri dirasa berkurang..

Pemeriksaan penala.
Rine -/-, Weber lateralisasi ke kiri, swabach kiri memanjang, kanan tidak dapat dinilai...

cukup sampai di sini saja ceritanya. rasanya ingin istirahat lebih banyak hari ini. benar juga ya, jadi dokter kagak boleh banyak mengeluh karena kita harus benar-benar bersyukur dengan apa yang bisa kita lakukan sekarang. begitu banyak pasien datang dari keluarga tidak mampu yang sebenernya mereka juga ingin sembuh tapi tak punya biaya dan akhirnya datang terlambat. tapi hari ini gua belajar bahwa sabar itu sebenarnya tidak terbatas, tergantung kita menjalaninya. Kesabaran akan terus ada jika kita bisa mensyukuri apa yang ada bersama kita sekarang. Dari pasien gua bisa belajar untuk lebih sabar, lebih mensyukuri bahwa dengan bisa memeriksa mereka pun, artinya gua masih sehat. sangat bahagia jika pasien-pasien tersayang itu, menyapa dengan ucapan terima kasih.

Tidak ada komentar: